Shinta Ayusty, cukup dipanggil Shinta. Dia duduk di bangku kelas 4 SDIT al-amsiyah. Dia Tinggal di Komplek “Perumahan Minimalis Asri”.
Ya, kalian tepat sekali, rumah Shinta memang kecil, tapi manis, Karena berjenis minimalis.
Saat Shinta pulang dari sekolahnya, dia tidak melihat Ny. Hafia sang bunda, dirumahnya hanya ada Bi’ Mirna pembantunya yang sudah bekerja di keluarganya sejak Shinta lahir.
Dia heran, kemana sang bunda, biasanya sang bunda selalu menyambut kedatangan Shinta seorang, karena Shinta anak tunggalnya sekaligus keluarga inti satu-satunya.
Karena Sang ayah telah tiada sejak Shinta berumur 3 tahun. Akhirnya, Ny. hafia tiba di rumah pukul tiga sore tepat.
“Bunda, bunda dari mana sih?. Shinta tunggu bunda dari tadi!. Katanya, setelah Shinta pulang dari sekolah kita akan membuat kue Blackforest bun?.” Tanya Shinta sambil bangkit dari duduknya.
“Iya, kita memang akan membuat kue Blackforest, bunda baru saja membeli bahan - bahannya.” Jawab Ny. Hafia sambil memanggil bi’ Mirna untuk membawa bahan - bahan kuenya ke dapur. “Memangnya kue ini untuk siapa bun?, memang diantara kita ada yang ulang tahun?” Tanya Shita lagi semakin heran.
“Emm … ada gak ya?, ada deh …, pokoknya rahasia bunda. Nanti juga kamu tahu!. ” jawab Ny. hafia yang membuat Shinta jadi semakin penasaran.
“Heh, bunda gak CS!” ujar Shinta sambil membuang muka. “He he, Cleaning Servis? ” tawa kecil Ny. Hafia melihat sikap putrinya.
Shintapun berlari menuju kamarnya. Sedangkan Ny. Hafia beranjak ke dapur untuk membuat kue. Sorenya, Shinta keluar dari kamarnya dan menuju dapur karena dia mencium bau yang enak.
“Hemm … baunya enak banget!. Bun, Shinta boleh minta gak?, sedikit aja. Cuma pengen nyobain.” Ujar Shinta memelas.
“Kue ini mau bunda beri ke seseorang. Bukan buat kamu sayang!” jawab Ny. Hafia.
“Bunda gitu lho!. Apa bunda sudak tidak sayang Shita lagi?” Tanya Shinta sambil menagis.
“Nanti juga kamu tahu buat siapa kue ini.” Jawab Ny. Hafia. “Memang siapa bunda?” Tanya Shinta penasaran.
“Sekarang sebaiknya kamu ganti pakaian. Pakaian yang rapih ya!. ” Ujar Ny. Hafia.
“Baiklah!”
Shintapun berjalan menuju kamarnya. Setelah beberapa menit kemudian Shinta keluar dengan berpakain cantik.
“Wah Shinta kamu cantik sekali!. Kamu siap pergi untuk memberikan kue Blackforest ini?” Tanya Ny. Hafia sambil mengambil bungkusan kuenya.
“Shinta sangat senang apalagi untuk mengetahui orang misterius yang selalu bunda tutupi.” Jawab Shinta senang.
“Seperti ini di bilang misterius?. Shitnta .. Shinta ..” Ujar Ny. Hafia. “Ya iyalah bun!.” Jawab Shinta.
Kemudian Ny. Hafia dan Shinta menuju rumah yang letaknya tidak jauh dari rumah mereka. Setelah mereka tiba dirumah yang dituju Shinta bertanya.
“Bunda, ini rumah siapa?. Sepertinya ini rumah baru.”
Kemudian Ny. Hafia menekan bel rumah tersebut dan beliaupun tidak menjawab pertanyaan Shinta. Setelah Ny. Hafia menekan bel beberapa kali pemilik rumah tersebut membuka pintu.
“Eh Ny. Hafia. Ini … pasti putri anda!, anggun sekali ya!. Nama saya Reka.” Ujar pemilik rumah itu.
“Ny. Reka, saya ingin memberi anda sebuah kue. Silahkan dicoba!.” Ujar Ny. Hafia sambil menyodorkan kue buatannya.
“Bunda, bukankah kue ini untuk orang misterius itu?!”
“Tante Reka adalah orang yang selalu bunda maksud.” Jawab Ny. Hafia
“Ooh …, begitu. Pasti tante orang baru disini ya!, soalnya aku baru lihat tante sekarang.” Tanya Shinta.
“Tante memang orang baru disini.” Jawab Tante Reka. “Bunda, maafin Shinta ya. Selama ini aku suka marah sama bunda!.” Ujar Shinta sambil menundukkan kepalanya.
“Iya sayang. Bunda maafin.” Jawab Ny. Hafia sambil tersenyum.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar